Rabu, 30 Oktober 2013

SEGMENTASI PASAR



KELOMPOK 1 : 3EA14
1.   YAYUK LESTARI               (17211500)
2.   MELISA RIZKI                    (14211422)
3.   PRATIWI OKTAVIANTY    (15211564)
4.   PREMITA LISAWATI           (15211571) 
5.   AJENG ASTIKA                  (1A212008)



SEGMENTASI PASAR
Segmentasi pasar adalah kegiatan membagi suatu pasar menjadi kelompok-kelompok pembeli yang berbeda yang memiliki kebutuhan, karakteristik, atau perilaku yang berbeda yang mungkin membutuhkan produk atau bauran pemasaran yang berbeda. Segmentasi pasar juga dapat diartikan sebagai proses pengidentifikasian dan menganalisis para pembeli di pasar produk, menganalisis perbedaan antara pembeli di pasar.
Segmentasi pasar merupakan langkah pertama dalam strategi pemasaran tiga tahap. Strategi pemasaran tiga tahap yaitu :
1.      Tahap pertama : Market Segmentation
Adalah membagi pasar ke dalam kelompok-kelompok yang homogen.
2.      Tahap kedua : Target Market and Marketing Mix Selection
Adalah memilih satu segmen atau lebih untuk dijadikan target. Pemasar harus mengambil keputusan atas dasar bauran pemasaran yang khusus yaitu produk, harga, saluran, dan atau daya tarik promosi khusus untuk setiap segmen yang berbeda.
3.      Tahap ketiga : Product / Brand Positioning
Adalah menentukan posisi produk sehingga dirasakan oleh para konsumen di setiap segmen yang dibidik sebagai produk yang memberikan kepuasan lebih baik daripada berbagai penawaran bersaing lainnya.
Dasar Segmentasi Pasar
Dalam menyusun strategi segmentasi, langkah pertama yang harus dilakukan adalah memilih dasar yang paling tepat untuk membagi pasar. Sembilan kategori utama karakteristik konsumen yang menjadi dasar untuk melakukan segmentasi adalah :
1.    Segmentasi Geografis
Pada segmentasi geografis, pasar dibagi menurut tempat. Teori dalam strategi ini adalah bahwa orang yang tinggal di daerah yang sama memiliki kebutuhan dan keinginan yang serupa, dan bahwa kebutuhan dan keinginan ini berbeda dari kebutuhan dan keinginan orang-orang yang tinggal di daerah-daerah lain.
Sebagai contoh, penjualan produk makanan tertentu dan atau bermacam-macam makanan lebih baik di satu daerah daripada di berbagai daerah lain. Misalnya, nasi gudeg penjualan paling baik di Yogyakarta, sate ayam penjualan paling baik di Madura, buah apel penjualan paling baik di Malang, dll.
Segmentasi geografis merupakan strategi yang berguna bagi banyak pelaku pemasaran. Menemukan berbagai perbedaan berdasarkan geografis relative mudah untuk berbagai produk. Di samping itu, segmen-segmen geografis dapat dicapai dengan mudah melalui media lokal, yang mencakup surat kabar, TV, radio, dan majalah.

2.    Segmentasi Demografis
Karakteristik demografis yang paling sering digunakan sebagai dasar untuk segmentasi pasar antara lain :
§  Usia
§  Gender (Jenis kelamin)
§  Status perkawinan
§  Pendapatan, pendidikan, pekerjaan dsb
Demografis membantu menemukan pasar target atau sasaran. Informasi demografis merupakan cara yang paling efektif dari segi biaya dan paling mudah diperoleh untuk mengenali target. Data-data demografis lebih mudah diukur daripada berbagai variable segmentasi lain. Berbagai variable demografis mengungkapkan kecenderungan yang memberikan isyarat berbagai peluang bisnis, seperti pergeseran usia, jenis kelamin, dan distribusi penghasilan.

3.    Segmentasi Psikologis
Karakteristik psikologis merujuk ke sifat-sifat diri atau hakiki konsumen perorangan. Strategi segmentasi konsumen sering didasarkan pada berbagai variable psikologis khusus. Misalnya, para konsumen dapat dibagi menurut motivasi, kepribadian, persepsi, pengetahuan dan sikap.

4.    Segmentasi Psikografis
Bentuk riset konsumen terapan ini biasa disebut analisis gaya hidup. Profil psikografis salah satu segmen konsumen dapat dianggap sebagai gabungan berbagai kegiatan (activities), minat (interests) dan pendapat (opinions) (AIO) konsumen dapat diukur. Dalam bentuk yang paling umum, studi psikografis AIO menggunakan serangkaian pernyataan (daftar pernyataan psikografis) yang dirancang untuk mengenali berbagai aspek yang relevan mengenai kepribadian, motif membeli, minat, sikap, kepercayaan, dan nilai-nilai konsumen.

5.    Segmentasi Sosial Budaya
Berbagai variable sosiologis (kelompok) dan antropologis (budaya) yaitu variable sosial budaya menjadi dasar-dasar lebih lanjut bagi segmentasi pasar. Sebagai contoh, berbagai pasar konsumen telah berhasil dibagi lagi menjadi berbagai segmen berdasarkan tahap dalam siklus kehidupan keluarga, kelas sosial, nilai-nilai budaya inti, keanggotaan subbudaya dan keanggotaan lintas budaya.

6.    Segmentasi Terkait Pemakaian
Bentuk segmentasi ini sangat popular dan efektif dalam menggolongkan konsumen menurut karakteristik produk, jasa, atau pemakaian merek, seperti tingkat pemakaian, tingkat kesadaran, dan tingkat kesetiaan terhadap merek. Segmentasi tingkat pemakaian membedakan antara pemakai berat, pemakai menengah, pemakai ringan dan bukan pemakai produk, jasa atau merek khusus.

7.    Segmentasi Situasi Pemakaian
Para pemasar memfokuskan pada situasi pemakaian sebagai variable segmentasi disebabkan oleh kesempatan atau situasi sering menentukan apa yang akan dibeli atau dikonsumsi para konsumen.

8.    Segmentasi Manfaat
Berubahnya gaya hidup memainkan peran utama dalam menentukan manfaat produk yang penting bagi konsumen, dan memberikan peluang bagi pemasar untuk memperkenalkan produk dan jasa baru. Segmentasi manfaat dapat digunakan untuk mengatur posisi berbagai merek ke dalam golongan produk yang sama.

9.    Segmentasi Gabungan
Tiga pendekatan segmentasi gabungan (hybrid segmentation approach) adalah :
a.      Profil Psikografis-Demografis
Profil psikografis dan demografis merupakan pendekatan yang saling melengkapi yang akan memberikan hasil maksimal jika digunakan bersama.
b.      Segmentasi Geodemografis
Jenis segmentasi gabungan ini didasarkan pada pendapat bahwa orang yang hidup dekat dengan satu sama lain mungkin mempunyai keuangan, selera, pilihan, gaya hidup, dan kebiasaan konsumsi yang sama.
c.       VALS 2

VALS (Value, Attitude, and Lifestyle/ Nilai, Sikap dan Gaya Hidup) merupakan sebuah metode segmentasi pasar yang bersifat psychographic.  
Diciptakan pada tahun 1970 untuk menerangkan dan memprediksi  nilai dan gaya hidup serta konsumsi masyarakat Amerika Serikat. Terdapat dua inventarisasi yang dikembangkan yaitu, VALS 1 yang didasarkan pada teori Maslow dan pengembangan psikologi sedangkan VALS 2 dikembangkan untuk mengukur pola pembelian konsumen. Hasil inventarisasi psikografik dangan VALS 1 ini mendapatkan sejumlah kritik, yang kemudian SRI diperbaharui melalui VALS 2. Tujuan dari VALS 2 adalah untuk mengidentifikasi hubungan yang spesifik antar sikap konsumen ddan perilaku pembelian. Survey yang dilakukan di Amerika untuk pasar konsumen dengan VALS 2 dikelompokan dan dideskripsikan sebagai berikut : 
·         Actualizers 
Kelompok ini mempunyai sumber daya yang berlebih dengan berfokus pada prinsip dan         tindakan. Aktif, bertanggung jawab dalam mengekspresikan selera, berkarakter dan mandiri. 
·         Fulfilleds 
Mempunyai sumber daya berlimpah dengan berfokus pada prinsip. Dewasa, bertanggungjawab, berpengetahuan luas yang praktis. 
·         Believers 
Mempunyai sumber daya yang lemah dan berfokus pada prinsip. Bersifat tradisional dan materialistik, gaya hidupnya mudah ditebak yang terikat pada keluarga dan gereja. 
·         Ahievers 
Kelompok ini mempunyai sumber daya berlebihan dan berfokus pada status. Individu yang berorientasi terhadap karir ini sangat sukses, termasuk kurang berani mengambil risiko, menghargai status quo dan otoritas. 
·         Strivers 
Kelompok ini memiliki sumber daya yang lemah dan berfokus pada status.Cenderung impulsif dan mengikuti zaman. 
·         Experiencers 
Kelompok ini mempunyai sumber daya yang berlebihan dan berfokus pada tindakan.Masih muda dan antusias, menyukai olahraga serta berani mengambil risiko. 
·         Makers 
Memiliki sumber daya yang lemah dan berfokus pada tindakan praktis.Konservatif, berfokus pada keluarga, yang bekerja dengan tangannya. 
·         Strugglers 
Kelompok ini umumnya miskin, berpendidikan rendah, hanya memiliki sedikit sumber daya dan harus berfokus pada hidup untuk sesaat. Sistem VALS secara lebih tegas memfokuskan pada usaha menjelaskan perilaku membeli konsumen.

Tabel 1. Contoh-Contoh Kelompok Dari Segmentasai Pasar

SEGMENTASI PASAR
VARIABLE SEGMENTASI
SEGMENTASI GEOGRAFIS
Wilayah
Jawa, Sumatra, Kalimantan
Ukuran Kota
Daerah metropolitan, kota, desa
Kepadatan Wilayah
Perkotaan, pinggiran kota, pedesaan
Iklim
Panas, Hujan, Lembab
SEGMENTASI DEMOGRAFIS
Umur
Dibawah 11, 12-17, 18-34, 35-49, 50-64, 65-74, 75-99, 100+
Jenis Kelamin
Laki-laki, Perempuan
Status
Belum menikah, sudah menikah, bercerai, tinggal bersama, janda
Pendidikan
Pelajar, lulusan SMA, mahasiswa, lulusan perguruan tinggi, pascasarjana
Pekerjaan
Professional, pekerja kasar, pegawai kantoran, petani, anggota militer
SEGMENTASI PSIKOLOGIS
Kebutuhan
Tempat berlindung, keselamatan, keamanan, rasa kasih sayang, harga diri
Kepribadian
Ekstrovert, intovert, agresif, pencari hal baru, kurang peka
Persepsi
Beresiko rendah, beresiko sedang, beresiko tinggi
Pembelajaran
Keterlibatan tinggi, keterlibatan rendah
Sikap/Perilaku
Baik (positif) , buruk (negatif)
SEGMENTASI PSIKOGRAFIS
Lifesyle
Economic minded, outdoors
SEGMENTASI SOSIAL BUDAYA
Kebudayaan
American, Chinese
Agama
Katolik, Protestan, Islam, Hindu, Budha
Etnik
Jawa, Sunda
Kelas Sosial
Bawah, menengah keatas, atas
Siklus Kehidupan Keluarga
Bujangan, menikah